Putus Sekolah
Kasus putus sekolah
merupakan salah satu fenomena sosial yang berkaitan dengan aspek kependidikan
yang menjadi masalah di masyarakat atau kalangan pelajar. Seperti sebuah
penyakit yang menyerang kronik segi kehidupan masyarakat. Sudah banyak tindakan
yang dilakukan dalam penanganan masalah ini, tetapi belum juga tuntas. Di
Indonesia sendiri kasus putus sekolah mencapai angka yang cukup tinggi.
Khususnya di daerah daerah yang terpencil.
Ada beberapa faktor
yang sangat mendasar yang menjadi penyebab terjadinya putus sekolah. Putus sekolah biasanya terjadi
karena faktor ekonomi orang tua. Kurangnya ekonomi orang tua yang dikarenakan
tidak adanya penghasilan tetap atau tidak adanya pekerjaan menyebabkan anak
menjadi tidak punya biaya untuk sekolah dan mereka terpaksa ikut bekerja
membantu orang tua mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan.
Faktor lain yang
menyebabkan putus sekolah antara lain, faktor internal, dari dalam diri anak
sendiri tidak punya semangat untuk mengenyam pendidikan, malas ke sekolah
karena minder sehingga tidak dapat bersosialisasi dengan lingkungannya, sering
di bully karena
tidak mampu membayar biaya sekolah sehingga membuat psikologis anak menjadi
terganggu. Faktor eksternal, yaitu keluarga dan
lingkungan. Keluarga merupakan aspek terpenting dalam mendukung tumbuhnya
psikologis anak. Kurangnya perhatian orang tua membuat anak menjadi urakan dan nakal.
Selain itu lingkungan dan pergaulan yang terlalu ‘bebas’ membuat anak menjadi
ikut ikutan tidak aturan. Kenakalan remaja paling utama memang disebabkan oleh
orang tua atau keluarga.
Akibat terjadinya putus sekolah, menimbulkan berbagai persoalan sosial bagi
yang mengalaminya. Anak putus sekolah sering melakukan tindak kriminal yang
tidak jarang membuat masyarakat resah. Mencuri, merampok, dan mencopet menjadi
kebiasaan sehari hari. Selain itu, bertambahnya pengangguran akibat putus
sekolah menyebabkan kekacauan sosial karena pengemis dan gelandangan meningkat
pesat.
Dari uraian di atas, maka sudah jelas bahwa kasus putus sekolah dapat
dikatakan masalah serius yang harus segera ditangani. Sebab masa depan bangsa
dan negara berada di tangan pemuda, para pelajar. Pemerintah di harap lebih
tegas lagi dalam menyikapi masalah ini. Begitu pun dengan orang tua serta para
tenaga pendidikan, harus bisa memberikan motivasi belajar dan pengawasan pada
anak anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar